Review Penelitian Kajian Seni Rupa dan Desain

 1. Judul : Nilai Karakter pada Motif Batik Sejarah Khas Ngawi sebagai Muatan Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar

Objek Kajian Seni Rupa dan Seni : Objek kajian seni rupa yang ada pada tulisan ini yaitu menganalisis nilai karakter yang penting bagi modal terbentuknya generasi emas Indonesia yang bermoral dan berkarakter. Kemudian, menggali nilai-nilai karakter yang ada pada motif batik khas ngawi yang dimasukkan kedalam salah satu muatan pelajaran pada jenjang Sekolah Dasar yang memuat pendidikan karakter di dalamnya yaitu Pendidikan Seni Rupa. 

Pendekatan : Tulisan ini menggunakan Pendekatan Hermeneutika. Hermeneutika secara umum didefinisikan sebagai ilmu filsafat tentang penafsiran atau interpretasi makna (Ashadi, 2017). 

Metode & Analisis : Dalam tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan menggali nilai karakter yang terdapat pada motif batik berbasis budaya lokal khas Ngawi. Batik Ngawi memiliki lima motif utama diantaranya adalah Motif Sungai Tempuk, Motif Padi, Motif Manusia Purba, Motif Pohon Jati, dan Motif Bambu.

Teori : Tidak menggunakan teori yang spesifik pada tulisan ini, tetapi menggunakan berdasarkan beberapa pendapat seperti (Muryaningsih & Mustadi, 2015:193), (Desi Indriyani, Desyandri, Yanti Fitria, 2019), (Mitrakasih La Ode Onde, Hijrawatil Aswat, Fitriani B, 2020), (Fitria, Selian, & Kuala, 2020), (Mahliana & Mustikarini, 2013, (Primadata, A. P., Soemanto, R. B., & Haryono, 2018).

Kesimpulan : Dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai macam nilai karakter yang memuat di dalam motif batik perang antar suku, benteng pendem, dan kali tempuk. Nilai karakter yang ada diintegrasikan dalam pembelajan yang akan dipelajari yaitu salah satunya seni rupa. Integrasi nilai karakter dalam pembelajaran di sekolah menjadi upaya untuk memperbaiki nilai moral bangsa Indonesia juga dalam mempersiapkan generasi emas yang tangguh pada tantangan masa depan.

Yang menurut saya bisa diteliti setelah jurnal tersebut : Dari tulisan jurnal tersebut yang dapat diteliti yaitu menganalisis berbagai macam motif batik lokal yang berasal dari ngawi, serta menganalisis nilai-nilai karakter yang terdapat didalamnya. 


2. Judul Karya Mural Sebagai Medium Mengkritisi Perkembangan Jaman (Studi Kasus Seni Mural Karya Young Surakarta)

 Karya  Ryan Sheehan Nababan Desain Komunikasi Visual Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Indonesia

 Objek  :  Karya Seni Mural Young Surakarta

Pendekatan :  Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif Kualitatif, yaitu mendeskripsikan dengan rinci dan mendalam mengenai gambaran kondisi yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan.

 Teori : Teori yang digunakan dalam jurnal ini adalah Teori Fungsionalisme

Menurut Lorimer et al, teori fungsionlisme adalah salh satu teori yang dipergunakan pada ilmu sosial yang menekankan kebiasaan pada masyrakat tertentu.

 Metode dan Analisis :  Metode yang dipakai adalah Purposive Sampling karena mampu menangkap kelengkapan, kebenaran, dan kedalaman data. Data yang diperoleh melalui wawancara mendalam.  Kemudian menggunakan Observasi, yaitu mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap fenomena yang muncul selama proses kerja kreatif  Young Surakarta. Lalu menggunakan Content analysis, yaitu mencatat isi penting (baik tersurat maupun tersurat) pada dokumen atau arsip berupa foto, gambar, video, catatan penting, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan Young Surakarta beserta karya seni muralnya.

 Kesimpulan : Mural sebagai salah satu media seni rupa tidak terpengaruh akan perkembangan teknologi. Hal ini terkait dengan syarat khusus mural yang membutuhkan dinding berukuran besar sebagai medianya. Belum ada teknologi yang mampu digunakan untuk membantu seniman dalam memproduksi mural. Meskipun demikian, mural dengan cara konvensionalnya tetap eksis dan semakin menjamur keberadaannya dengan tujuan dan fungsi yang berbedabeda, baik untuk penyampai pesan kritik sosial, patronase politiki, ideologi, maupun pesan yang memiliki nilai ekonomi.

 Hal yang Bisa Saya Pelajari :  Kita dapat mempelajari bahwa dalam proses dan kerja kreatif kesenian atau desain, pada studi ini adalah karya mural dari Young Surakarta, dapat menjadi medium penyampai pesan nilai moral serta menjadi medium untuk mengkritisi dan refleksi terhadap perkembangan teknologi. Di era perkembangan teknologi saat ini, mural masih dapat ditemui eksistensinya. Di saat manusia dengan segala sesuatu pemenuhan kebutuhannya memerlukan campur tangan teknologi, termasuk dalam kebutuhan memproduksi karya seni maupun desain, eksistensi mural tetap ada. Tidak seperti karya seni rupa atau desain yang lain (seperti misalnya karya seni cetak grafis, seni lukis, atau bahkan animasi) yang saat ini sudah membutuhkan kehadiran teknologi untuk memudahkan proses produksinya, mural masih tetap menggunakan cara konvensional, yaitu menggambar manual dalam proses produksinya. Dalam artian ini, mural tidak terpengaruh dengan perkembangan teknologi.


3.Judul : studi tentang seni lukis realis karya Agus Wiryawan periode 2001 - 2003 (2007) oleh Darmawan Kristianto. 

Objek kajian seni rupa dan desain : penelitian dilaksanakan di rumah Agus Wiryawan. di sana terdapat studio mini yang berisi banyak sekali karya lukis realis. Agus wiryawan mengawali pekerjaan sebagai seniman lukis secara otodidak. berikut nya ia menekuni pekerjaan seni yang menjadi pegangan hidup setelah lulus dari smk yang berawal dari patah hati. dalam teknik pembuatan lukisan realis karya Agus Wiryawan terdiri dari tiga tahapan. tahap pertama adalah mencari ide, selanjutnya berkonsentrasi pada penentuan tema yang tepat dan matang . pada garis besarnya ia melukis dengan tema realita kehidupan sosial. setelah tema tepat dan matang kemudian mengadakan pencarian objek yang akan di lukis. 

Pendekatan : pendekatan yang di gunakan di tulis secara terbuka , dengan cara mewawancarai narasumber dan men survei tempat kejadian.

 

Metode dan analisis : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara secara langsung, observasi langsung dan analisis dokumen. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi data dan review informant. Teknik sampling yang dipakai adalah purposive sampling, sedangkan teknik analisis datanya menggunakan flow model of analysis. 

 

Teori : teori yang di pakai dalam jurnal ini tidak di sebut kan, tapi menurut saya teori dengan menjelaskan definisi dari seni rupa, seni rupa realisme dan juga lukisan. 

 

Kesimpulan : kesimpulan yang saya bisa ambil adalah tentang lukisan realis karya Agus Wiryawan. Agus Wiryawan dalam berkarya di pengaruhi oleh kepuasan batin sebagai faktor utama yang kemudian didukung oleh latar belakang lingkungan dan ia melukis dengan tema aktivitas kehidupan manusia khususnya kaum perempuan.

 

menurut saya yang bisa di teliti setelah jurnal tersebut adalah : 

penjelasan apa yang bisa di dapat manusi setelah melukis dengan tema realisme, dalam faktor emosi, materi dan kepuasaan tersendiri .


Komentar

Postingan Populer