Kajian Literatur menggunakan lima jurnal

 

1. Jurnal semiotika analisis tanda pada karya Desain Komunikasi Visual :

penjelajahan semiotika sebagai metode kajian ke dalam berbagai cabang keilmuan dalam hal ini desain komunikasi visual - dimungkinkan, karena ada kecenderungan untuk memandang berbagai wacana sosial sebagai fenomena bahasa. Artinya, bahasa dijadikan model dalam berbagai wacana social. Bertolak dari pandangan semiotika tersebut, jika sebuah praktik social dapat dianggap sebagai fenomena bahasa, maka semuanya - termasuk karya desain komunikasi visual – dapat juga dilihat sebagai tanda-tanda. Hal itu menurut Yasraf Amir Piliang dimungkinkan karena luasnya pengertian tanda itu sendiri. Mengingat karya desain komunikasi visual mempunyai tanda berbentuk verbal (bahasa) dan visual, serta merujuk bahwa teks desain komunikasi visual serta penyajian visualnya juga mengandung ikon terutama berfungsi dalam sistem-sistem non kebahasaan untuk mendukung pesan kebahasaan, maka pendekatan semiotika sebagai sebuah metode analisis tanda guna mengupas karya desain komunikasi visual layak diterapkan dan disikapi secara proaktif sesuai dengan konteksnya.

 

2. Jurnal - Fenomena Konten Kreatif Humor Dalam YouTube (Studi Kasus Arif Muhammad) memberikan sebuah penjelasan bahwa disetiap Platfrom YouTube sudah menjadi sebuah pilihan yang mudah untuk masyarakat dalam mencari berbagai macam informasi atau hiburan. Konten hiburan/humor juga menjadi pilihan yang banyak untuk masyarakat dalam menonton YouTube karena konten humor merupakan sebuah konten yang sangat kreatif sehingga dapat menjadi sebuah opsi untuk mengisi waktu luang dan melepas rasa lelah. Arif Muhammad menjadi pengaruh konten kreatif humor yang selalu trending dikarenakan memiliki ciri khas yang berbeda dari content creator lainnya karena menggunakan bahasa dan dialeg suatu daerah, sehingga dapat menarik perhatian penonton

 

3. Jurnal - Youtube, Citra Media Informasi Interaktif Atau Media Penyampaian Aspirasinya Pribadi Oleh Edy Chandra memberikan sebuah pandangan bahwa dalam membuat sebuah video tidak hanya sebatas membuat saja dan berbagi kepada sesama rekan-rekan virtual, tetapi faktanya lebih dari itu. Situs video YouTube telah mendorong sebuah peminatan untuk menulis berbagai macam cerita kehidupan untuk menjadi peminatan yang baru, yaitu untuk menceritakan kehidupan manusia dengan berbagai macam media video yang biasa disebut dengan sebuah Vlog. Sebuah situs yang dibangun berdasarkan keinginan hanya untuk berbagi video dengan rekan-rekan, pada akhirnya berkembang menjadi sebuah konsep yang mengikuti arus perkembangan teknologi dan informasi atau disebut dengan sebuah trend. 

 

4. Jurnal Membangun Personal Branding melalui YouTube :
Personal branding menurut Montoya adalah sebuah produk, baik barang atau jasa, agar brand itu terus menancap dihati masyarakat dengan segala atribut dan perbedaan yang dimiliki ibutuhkan upaya yang disebut branding (Haroen, 2014:13). Personal branding merupakan proses menciptakan atau membentuk pandangan (persepsi) masyarakat terhadap karakter seseorang. Personal branding berdasarkan pada Peter Montoya dan Rampersad (Septriadi, 2012) adalah yang berkelanjutan, otentik, konsisten, dan mudah diingat terkait dengan beberapa kriteria penting yang telah disimpulkan. Beberapa kriteria personal branding menurut Peter Montoya dan Rampersad yang dimiliki diantaranya authentic, integrity, consistency, specialization, authority, distinctiveness, relevant, visibility, performance, goodwill, persistence.
- Authentic (Keaslian), yaitu menjadi diri sendiri, tidak berusaha menjadi orang lain untuk menunjukkan citra tertentu dimata masyarakat.
- Integrity (integritas), adalah dimana seseorang harus berpegang pada pedoman moral dan juga perilaku yang sudah ditetapkan oleh ambisi pribadi.
- Consistency (konsisten), merupakan tindakan yang dilakukan seseorang secara relevan dan terus menerus.
- Specialization (spesialisasi), yaitu fokus pada satu bidang tertentu.
- Authority (otoritas), adalah dimana seseorang terlihat sebagai seorang ahli yang dikenal dalam bidang tertentu, dengan bakat yang luar biasa, sangat berpengalaman, dan dipandang sebagai seorang pemimpin yang efektif.
- Distinctiveness (unik), yaitu berbeda, atau memiliki ciri khas yang tidak dimiliki orang lain, sehingga memiliki nilai tambah.
- Relevant (relevan), yaitu seseorang harus terkait dengan sesuatu yang dianggap penting oleh audien.
- Visibility (visibilitas), merupakan pengulangan terus-menerus dan pemaparan brand dalam jangka panjang, sehingga terlihat dengan jelas.
- Persistence (persistensi), merupakan kegigihan seseorang dalam melakukan sesuatu secara terus menerus.
- Goodwill adalah ketika seseorang sudah diasosiasikan secara positif oleh orang lain. - Performance (kinerja), merupakan elemen penting setelah brand tersebut atau seseorang tersebut telah dikenal, yang didapatkan dari bagaimana kinerja seseorang, setelah menjadi terkenal.

5. Jurnal - Efektivitas Content Creator dalam Strategi Promosi di Era Digital memberikan sebuah pandangan bahwa strategi Promosi merupakan sebuah upaya untuk memberitahu dan menawarkan produk atau jasa dengan tujuan ingin menarik konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi nya. Upaya yang dilakukan untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan untuk menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Promosi yang dilakukan oleh seorang Content Creator akan terus berkembang diseluruh penjuru dunia karena setiap Content Creator memiliki ciri khasnya tersendiri. 

Komentar

Postingan Populer